KUNINGAN,iNewsKuningan.id - Focus Group Discussion (FGD) yang digagas Disdikbud Kuningan bertajuk Angklung Diatonis Daeng Soetigna dan Kutjit (Kuwu Citangtu) Kuningan, berhasil dilaksanakan dengan penuh semangat dan antusiasme. Acara ini menjadi momen penting dalam upaya memajukan dan melestarikan kekayaan budaya lokal, khususnya seni Angklung, yang merupakan warisan berharga bagi masyarakat Kuningan.
Berbagai pihak, termasuk pemerintahan daerah serta tokoh masyarakat, hadir dalam kegiatan ini dengan harapan menghasilkan formulasi konkret untuk memajukan kesenian Angklung di Kabupaten Kuningan. Acara dibuka dengan sambutan hangat dari Pj Bupati Kuningan Dr H Raden Iip Hidajat.
Pada kesempatan itu, Pj Bupati Raden Iip Hidajat menekankan, pentingnya kerja sama lintas sektor dalam menjaga keberlangsungan dan memajukan seni Angklung.
"Jadi berbagai acara pemerintah dan kegiatan kenegaraan harus memberikan ruang bagi penampilan Angklung, sebagai bagian integral dari identitas Kuningan sebagai Kabupaten Angklung. Ini bukanlah sekadar retorika, melainkan komitmen nyata untuk memperkuat jati diri budaya Kuningan," tandasnya, Minggu (10/3).
Ia menegaskan bahwa Angklung bukan hanya alat musik, melainkan simbol kebersamaan dan kebanggaan bagi seluruh warga Kuningan.
"Keberadaan Angklung harus menjadi fokus utama dalam upaya pelestarian budaya. Pentingnya pendidikan tentang Angklung dan pengetahuan tentang Gunung Ciremai, diintegrasikan ke dalam kurikulum sekolah lokal diangkat sebagai langkah strategis dalam menjaga kontinuitas tradisi," ungkapnya
FGD ini sebagai tonggak penting dalam menjaga dan mengembangkan tradisi angklung, sebagai simbol kebersamaan dan kebanggaan bagi warga Kuningan. Termasuk penandatanganan Fakta Integritas Kolaborasi oleh berbagai pihak terkait, menjadi langkah konkret dalam mendukung Kabupaten Kuningan sebagai Kabupaten Angklung.
Ini dilakukan sebagai komitmen bersama untuk mengangkat dan memajukan kebudayaan Angklung, sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas Kuningan.(*)
Editor : Andri Yanto