Gebyar Diskon Pupuk Dorong Percepatan Musim Tanam di Kuningan

KUNINGAN,iNewsKuningan.id - Dalam rangka mempercepat musim tanam dan mendukung ketahanan pangan nasional, pemerintah bersama BUMN dan PT Pupuk Indonesia mengadakan Gebyar Diskon Pupuk. Acara yang berlangsung meriah di Gudang Lini III Lebakwangi, Kuningan, Jabar, pada Selasa (6/2) sebagai bagian dari komitmen pemerintah untuk meningkatkan produktivitas serta kesejahteraan para petani di Indonesia.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kuningan, Dr Wahyu Hidayah menyatakan apresiasi tinggi kepada PT Pupuk Indonesia atas inisiatif ini. "Kami bangga, Kabupaten Kuningan terpilih sebagai salah satu dari 34 titik di wilayah Jawa yang mendapatkan program diskon 40% untuk pupuk non subsidi," ujar Wahyu.

Baca Juga

Tingkatkan Produksi, Pupuk Kujang Berencana Bangun Pabrik Baru Kujang-1C

Menurutnya, bahwa program ini sangat bermanfaat terutama karena ubi jalar, komoditas khas Kabupaten Kuningan, tidak termasuk dalam daftar penerima pupuk bersubsidi.

SVP Strategi Pemasaran Pupuk Indonesia, Iyan Fajri MP mengumumkan rencana pemerintah untuk menambah alokasi subsidi pupuk sebesar Rp 14 triliun pada tahun 2024. "Dengan adanya 5.000 kupon diskon khusus untuk Kabupaten Kuningan, petani dapat memperoleh paket pupuk Nitrea dan Phonska Plus seberat 25 kilogram masing-masing dengan harga yang terjangkau, hanya Rp 270 ribu untuk dua sak," jelas Iyan.

Acara ini juga dimeriahkan dengan pengundian berhadiah seperti Sepeda, TV, HP, Jet Spray, dan hadiah hiburan lainnya, sebagai bentuk dukungan kepada petani. Hadir dalam acara tersebut Senior Manajer PI Wilayah 3 Afif Ahmad Fadil, Manajer Jabar 3 Dimas Sutikno, Forkopimcam Lebakwangi, Camat Lebakwangi, Ketua KTNA Kabupaten Kuningan, Kepala Desa Pasayangan, dan undangan lainnya.

Baca Juga

Direksi Petrokimia Gresik Blusukan ke Majalengka, Pastikan Stok Pupuk Tersedia di Gudang

Gebyar Diskon Pupuk ini diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam meningkatkan hasil panen serta pendapatan petani, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.(*)

Editor : Andri Yanto