get app
inews
Aa Read Next : Ketua PHRI Kuningan Hanyen Tenggono Tekankan Kolaborasi Demi Masa Depan Pariwisata

Banjir Rendam Puluhan Hektar Sawah di Indramayu, Petani Rugi Puluhan Juta

Rabu, 31 Januari 2024 | 09:34 WIB
header img
Banjir mengakibatkan puluhan hektar sawah terendam, menyebabkan kerugian signifikan bagi para petani di Indramayu, Jabar. (Foto: Ist)

INDRAMAYU,iNewsKuningan.id - Bencana banjir kembali melanda Kabupaten Indramayu, tepatnya di Desa Pranggong, Kecamatan Arahan. Kejadian ini mengakibatkan puluhan hektar sawah terendam, menyebabkan kerugian signifikan bagi para petani, Rabu (31/1).

Dilaporkan bahwa hujan deras yang terjadi selama tiga hari berturut-turut, menjadi penyebab utama terjadinya banjir di area persawahan. Kondisi ini memaksa para petani di Desa Pranggong, untuk menunda aktivitas bercocok tanam mereka hingga waktu yang belum dapat ditentukan.

Ketinggian air yang mencapai antara 50 hingga 60 cm telah mempengaruhi kondisi sawah yang kini tergenang. Beberapa petani terpaksa mengambil inisiatif untuk menyelamatkan winih atau bibit padi, guna menghindari kerusakan lebih lanjut.

Camut, seorang petani setempat berusia 62 tahun, menyampaikan bahwa banjir telah berlangsung selama tiga hari tanpa menunjukkan tanda-tanda akan surut. Penyebab utama banjir diduga adalah buruknya saluran pembuangan air di area tersebut.

"Kami mengalami kerugian yang cukup besar, dengan total area sawah yang terendam mencapai sekitar 50 hektare, termasuk 12 hektare sawah milik saya sendiri," ungkap Camut.

Meskipun kondisi air di sawah miliknya sudah mulai surut, Camut menggambarkan kondisi pada pekan lalu, di mana hujan deras menyebabkan seluruh area sawah terendam sepenuhnya. Hal ini menyebabkan banyak tanaman padi petani yang mati dan mengalami kerugian waktu serta biaya.

Dari pihak Desa Pranggong, Warsono, membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan bahwa masalah banjir telah terjadi sejak tiga tahun yang lalu, sejak adanya proyek irigasi. "Sejak proyek irigasi itu, area persawahan di Desa Pranggong, khususnya di blok Pulo gosong, sering mengalami banjir meskipun intensitas hujan tidak terlalu besar," jelas Warsono.

Peristiwa ini menjadi pengingat penting akan perlunya penanganan dan perbaikan sistem drainase serta saluran pembuangan air di area pertanian, guna mencegah terjadinya bencana serupa di masa yang akan datang.(*)

Editor : Andri Yanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut