CIREBON,iNewsKuningan.id - Atap bangunan di SMPN 2 Greged Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, tiba-tiba ambruk pada Jumat (12/1) pagi. Ambruknya atap bangunan membuat sejumlah siswa mengalami luka ringan.
Atap bangunan yang ambruk meliputi ruang kelas, ruang guru, dan toilet di sekolah tersebut. Bahkan saat kejadian, para siswa sempat terjebak karena berlindung di bawah kolong meja belajar.
Kepala SMPN 2 Greged, Heriyanto saat dikonfirmasi awak media, membenarkan kejadian tersebut. Lokasinya yakni ruangan kelas 7B, kejadian sekitar pukul 09.00 WIB pagi.
“Ketika jam 9, pada saat itu sehabis saya keliling di ruang guru dan saya keluar dari ruang guru, tiba-tiba ada suara. Ya kelihatannya ambruk gitu,” katanya.
“Langsung saya lari masuk ke ruangan tersebut. Ternyata alhamdulillah anak-anak, memang siswa kita ketika (ambruk) ada di bawah kolong meja, semuanya. Berlindung semuanya,” imbuhnya.
Saat itu pula, Ia bergegas menghubungi pihak medis dari puskesmas setempat. Kemudian pelajar yang sempat terjebak dievakuasi, setidaknya ada 6 pelajar yang mengalami luka.
“Alhamdulillah, makanya saya cek, saya langsung kontak pihak puskesmas. Bahwa ada 6 orang siswa dan siswi kita, dan Alhamdulillah sudah di bawa pulang semuanya. Hanya luka ringan,” katanya.
Dia mengakui, jika saat kejadian memang tengah berlangsung proses belajar mengajar. Ada sebanyak 32 siswa dan siswi di dalam ruangan tersebut. Namun sebelum ambruk, sempat terdengar suara dari atap, saat itu juga guru yang sedang mengajar langsung memeriksa.
Namun belum sempat kembali ke ruang kelas, tiba-tiba atap bangunan sudah ambruk. Pelajar yang duduk paling depan sempat melarikan diri keluar ruangan. Akan tetapi, puluhan lain tidak sempat dan terjebak di bawah kolong meja untuk berlindung.
“Karena sebelum ambruk itu ada suara kayak kretek-kretek gitu, sehingga guru itu keluar, ada 4 guru ngecek ke belakang. Baru (jalan) beberapa (meter) ke sana ambruk, dan ada 8 orang keluar duluan. Karena yang duduk paling depan itu sudah keluar duluan, yang belakang itu yang kejebak,” terangnya.
Akibat kejadian itu, Ia menyebut, jika warga sekolah sempat syok karena ambruknya atap sekolah ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung.
“Kalau yang luka ada 6 orang, rata-rata itu kebanyakan syok semuanya. Ada luka 1 orang itu yang di kepala, hanya 1 orang, sisanya hanya lecet,” tutupnya.(*)
Editor : Andri Yanto