JAKARTA, iNewsKuningan.id - Biaya pernikahan habis Rp134 Juta, penganen baru ini malah stres mikirin bayar utang. Dalam sebuah posting yang dibagikan di Twitter yang viral sepasang pasangan penganten yang galau lantaran harus menanggung hutang setelah pernikahan yang mewah.
Sepasang pengantin baru harus bersusah payah melunasi pinjaman setelah mereka berusaha mewujudkan impian orangtua mereka untuk mengadakan pesta pernikahan mewah. Biaya pernikahan yang besar ini membuat keduanya harus berfikir keras untuk mengembalikannya.
Dalam sebuah posting yang dibagikan di Twitter, pengantin wanita menjelaskan bahwa mereka telah menikah selama 6 bulan dan mengaku bahwa mereka merasa tersiksa karena harus melakukan banyak pekerjaan untuk melunasi hutang RM40.000 (Rp134 juta) dalam bentuk pinjaman.
“Selama 6 bulan pernikahan ini, saya lebih banyak menangis daripada bahagia. Semuanya dimulai sebelum upacara, orang tua saya memaksa kami untuk mengambil pinjaman untuk pernikahan. Kami berdua bekerja seperti biasa, suami saya adalah pegawai dan saya, di sisi lain, adalah pekerja kontrak pemerintah,” terangnya, dikutip World of Buzz.
“Saya memberi tahu orang tua saya bahwa kami ingin mengadakan upacara kecil dan mengundang tidak lebih dari 100 orang. Orang tua saya tidak setuju karena mereka mengatakan bahwa ada banyak saudara dan teman yang harus mereka undang. Jika tidak, mereka akan tersinggung,” lanjutnya.
Kata-kata orang tuanya membuatnya merasa tidak percaya diri jika suaminya bisa merawatnya, terutama jika pesta pernikahan itu digelar secara kecil-kecilan. Sang suami kemudian mengobrol dengan orang tuanya dan bertanya kepada mereka berapa banyak orang yang ingin mereka undang.
“Setelah dihitung, ada sekitar 1.000 orang dan mereka ingin melangsungkan pernikahan di hotel. Orang tua saya menyarankan agar kami mengambil pinjaman pribadi sebesar RM40.000 (Rp134 juta) jika kami ingin menikah,” ujarnya.
“Singkat cerita, suami saya mengambil pinjaman. Segera setelah itu, mereka mengadakan upacara pernikahan yang diinginkan orang tuanya dan teman-teman mereka memuji mereka atas kemegahan itu semua. Tapi, kemudian muncul stress,” ungkapnya.
“Sekarang kami sedang berjuang untuk melunasi pinjaman. Setelah suami saya pulang kerja, dia langsung melakukan pengiriman makanan. Saya melakukan dropshipping online tapi itu masalahnya, saya merasa sedih kadang-kadang tidak ada penjualan,” ujarnya.
“Suami saya dulu ceria dan sekarang dia hanya banyak tidur ketika dia pulang. Dia bilang dia lelah bekerja tanpa henti. Dia benar-benar menyesal mengambil pinjaman. Jika kita tidak membuat pinjaman, dia bisa pulang dari kantor dan beristirahat dengan saya,” terangnya.
“Setelah dihitung, ada sekitar 1.000 orang dan mereka ingin melangsungkan pernikahan di hotel. Orang tua saya menyarankan agar kami mengambil pinjaman pribadi sebesar RM40.000 (Rp134 juta) jika kami ingin menikah,” ujarnya.
“Singkat cerita, suami saya mengambil pinjaman. Segera setelah itu, mereka mengadakan upacara pernikahan yang diinginkan orang tuanya dan teman-teman mereka memuji mereka atas kemegahan itu semua. Tapi, kemudian muncul stress,” ungkapnya.
“Sekarang kami sedang berjuang untuk melunasi pinjaman. Setelah suami saya pulang kerja, dia langsung melakukan pengiriman makanan. Saya melakukan dropshipping online tapi itu masalahnya, saya merasa sedih kadang-kadang tidak ada penjualan,” ujarnya.
“Suami saya dulu ceria dan sekarang dia hanya banyak tidur ketika dia pulang. Dia bilang dia lelah bekerja tanpa henti. Dia benar-benar menyesal mengambil pinjaman. Jika kita tidak membuat pinjaman, dia bisa pulang dari kantor dan beristirahat dengan saya,” terangnya.
Editor : Miftahudin