Suasana Kampung Tradisional di Kuningan, Masih Pertahankan Tradisi dan Mitos Hingga Saat ini

KUNINGAN, iNewsKuningan.id - Suasana kampung tradisional di Kuningan, masih pertahankan tradisi dan mitos hingga saat ini. Kampung Bala Kupa yang berada di dusun Buhun, Desa Mandapajaya, Kecamatan Cilebak, Kabupaten Kuningan ini merupakan kampung tradisional satu-satunya yang ada di Kabupaten kuningan.

Kampung tradisional di Kuningan ini masih mempertahankan tradisi yang diturunkan dari nenek moyang hingga saat ini. Tidak hanya itu, bahkan masyarakat setempat pun masih mempertahankan salah satu mitos larangan hingga sekarang.

Dusun Buhun, Desa Mandapajaya, Kecamatan Cilebak, Kabupaten Kuningan yang merupakan satu-satunya kampung tradisional ini hanya dihuni oleh 9 kepala keluarga saja. Ke 9 kepala keluarga yang menghuni kampung tradisional ini masih memiliki hungan kekerabatan dengan garis keturunan.

Dikutip dari lama Yotube Lebakherang TV, tampak terlihat ada baberapa rumah yang ada di kampung Bula Kupa tidak seperti bangunan rumah pada umumnya. Umumnya bangunan rumah terbuat dari batu bata, pasir dan semen, namun itu tidak terlihat di kampung tradisional ini.

Ternyata bangunan yang masih menggunakan kayu ini adalah salah satu mitos yang masih dipertahankan warga Bula Kupa. Warga kampung tradisional ini dilarang menggunakan semen untuk membangun rumah, dan masyarakat pun masih patuh terhadap tetuah adat ini untuk tidak menggunakan semen dan bahan bangunan lainnya, dan hanya menggunakan bahan yang tersedia dialam saja.

Bahan bangunan moderen yang boleh digunakan oleh masyarakat Bula Kupa hanya genteng saja, itupun dengan alasan ijuk yang digunakan untuk bahan atap rumah sudah jarang ditemui. Mitos jika menggunakan semen yang dipercaya masyarakat kampung tradisional ini adalah penghuni rumah akan mengalami sakit yang jika melanggar mitos ini.

Suasana kampung trasional satu-satunya dikuningan ini tampak masih asri, dan benar-benar alami. Jika anda berada di kampung ini, Anda akan merasakan kenikmatan tersendiri berada di kampung yang bebas dari hiruk pikuk perkotaan.

Editor : Miftahudin