"Bagian atap kamar ruko patah dan ambruk. Faktor utama penyebab kejadian ini adalah hujan dan angin yang cukup kencang, ditambah kondisi atap bangunan yang sudah lapuk,” ujar Indra Bayu Permana, Rabu (31/12).
Bangunan ruko tersebut memiliki ukuran sekitar 12 meter x 6 meter. Meski kerusakan tergolong cukup signifikan, Indra memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Pasca kejadian, BPBD Kabupaten Kuningan langsung bergerak cepat dengan melakukan koordinasi lintas sektor bersama aparat desa dan kecamatan, unsur TNI dan Polri, Dinas Sosial, Baznas, serta pihak terkait lainnya. BPBD juga menurunkan tim assessment ke lokasi untuk melakukan pendataan sekaligus menyalurkan bantuan logistik darurat.
"Saat ini proses pembersihan material bangunan masih berlangsung dan melibatkan aparat serta warga setempat,”jelasnya.
Kondisi cuaca di lokasi dilaporkan berawan. Sementara itu, pemilik ruko untuk sementara waktu mengungsi ke rumah orang tuanya yang masih berada di RT yang sama, demi alasan keamanan.
BPBD Kuningan terus melakukan koordinasi lanjutan dengan pemerintah desa dan instansi terkait guna menentukan langkah penanganan berikutnya, termasuk pemenuhan kebutuhan darurat bagi warga terdampak.
Indra Bayu Permana juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu, serta melakukan pengecekan rutin terhadap kondisi bangunan guna meminimalisir risiko bencana serupa.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait
