"Begitu ada laporan, kami langsung berkoordinasi dengan aparat desa, kecamatan, TNI, dan Polri. Tim BPBD juga diterjunkan untuk melakukan asesmen di lokasi,” ujar Indra Bayu Permana, Minggu (28/12).
Ia menambahkan, penanganan darurat dilakukan bersama masyarakat dengan membersihkan material longsoran yang menimpa bagian belakang rumah warga. Untuk sementara, area tebing yang longsor ditutup menggunakan terpal guna mencegah longsor susulan.
Selain di Citangtu, longsor juga terjadi di Desa Tembong, Kecamatan Garawangi. Tanah longsor menyeret rumpun bambu hingga menutup akses jalan desa, sehingga kendaraan roda dua dan roda empat sempat tidak dapat melintas.
"Di Desa Tembong, longsoran sepanjang sekitar 7 meter dengan lebar 3 meter dan tinggi 2,5 meter menyeret rumpun bambu milik warga bernama Senen (78). Akibatnya akses jalan tertutup,”jelasnya.
BPBD bersama pemerintah desa, masyarakat, TNI, Polri, serta Damkar bahu-membahu melakukan pembersihan dengan memangkas rumpun bambu dan membongkar material longsoran yang menghalangi badan jalan.
Saat ini, proses pembersihan material longsoran di Desa Tembong masih terus dilakukan. Namun, akses jalan sementara sudah dapat dilalui kendaraan roda dua dan roda empat skala kecil.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama di wilayah rawan longsor, mengingat curah hujan masih berpotensi tinggi.
"Kami mengingatkan warga agar meningkatkan kewaspadaan, khususnya yang tinggal di dekat tebing atau lereng, dan segera melapor jika melihat tanda-tanda pergerakan tanah,”pungkasnya.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait
