"Curah hujan yang cukup tinggi menyebabkan Tembok Penahan Tanah (TPT) di bagian belakang rumah bergeser sepanjang sekitar delapan meter dengan tinggi dua meter. Pergeseran tersebut menyeret struktur bangunan hingga bagian dapur, kamar mandi, kamar tidur, dan ruang tamu mengalami kerusakan serius, bahkan atap genteng ambruk,”ujarnya, Kamis (25/12).
Selain rumah Suha, pergeseran TPT tersebut juga mengancam rumah warga di sebelah barat yang ditempati Udin (38), karena kedua bangunan berada pada satu dinding yang sama.
Menindaklanjuti kejadian tersebut, BPBD Kuningan langsung menerjunkan tim ke lokasi. Aparat desa setempat juga berkoordinasi dengan unsur kecamatan, TNI, Polri, Dinas PUTR, serta Dinas Sosial untuk melakukan penanganan darurat.
"BPBD telah mengirimkan tim assessment sekaligus menyalurkan bantuan logistik. Sementara itu, pemilik rumah bersama warga dan aparat desa bergotong royong membersihkan material tembok dan genteng yang ambruk,”terangnya.
Saat ini, kondisi cuaca di lokasi dilaporkan cerah berawan. Proses pembersihan material bangunan masih terus dilakukan secara swadaya oleh warga sekitar.
Untuk sementara waktu, keluarga Suha mengungsi ke rumah anaknya, Waryadi (60), yang masih berada di RT yang sama. Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan, khususnya di musim penghujan yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi.
"Kami mengimbau warga untuk tetap berhati-hati, terutama yang tinggal di daerah rawan longsor atau bangunan dengan struktur tanah labil. Langkah lanjutan penanganan akan terus dikoordinasikan bersama pihak desa dan instansi terkait,”pungkasnya.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait
