"Akibat pergeseran pondasi itu, sejumlah bagian rumah mengalami keretakan cukup panjang, mulai dari dapur, kamar mandi, ruang tamu hingga teras depan. Total panjang retakan mencapai 12 meter. Kondisi ini tentu sangat membahayakan karena bangunan berpotensi ambruk sewaktu-waktu," ujar Indra Bayu, Selasa (25/11).
BPBD yang menerima laporan segera menurunkan tim assessment untuk melakukan pemeriksaan di lokasi. Aparat Desa Bunigeulis bersama Pemerintah Kecamatan Hantara, TNI, dan Polri juga turut melakukan koordinasi untuk langkah tanggap darurat.
Ia menuturkan, bahwa saat ini pemilik rumah masih bertahan dan belum mengungsi. Namun warga perlu waspada, sebab potensi pergerakan tanah susulan bisa saja terjadi.
"Kami mengimbau pemilik rumah dan masyarakat sekitar untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat musim penghujan seperti sekarang. Jika melihat tanda-tanda tambahan seperti retakan yang melebar atau suara gemeretak pada struktur rumah, segera laporkan dan cari tempat aman," pintanya.
Saat ini kebutuhan darurat yang diperlukan berupa material bangunan untuk memperkuat struktur rumah agar tidak semakin rusak. BPBD bersama pemerintah desa sedang merumuskan langkah lanjutan untuk penanganan lebih menyeluruh.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait
