"Begitu menerima laporan, kami langsung menurunkan tim assessment untuk mengecek kondisi kerusakan dan potensi longsor susulan. Saat ini jalan masih bisa dilewati kendaraan roda dua maupun roda empat, tetapi harus secara bergantian,”ujarnya, Kamis (20/11).
Menurutnya, koordinasi lintas instansi juga telah dilakukan untuk penanganan awal. Aparat desa bersama kecamatan, TNI, Polri, Dinas PUTR, Perhutani, serta BPBD Kuningan telah memasang garis polisi dan rambu penanda longsor untuk mengamankan lokasi.
"Prioritas kami adalah memastikan keselamatan masyarakat. Untuk itu, warga diimbau meningkatkan kewaspadaan, terutama saat melintas di titik rawan,”katanya.
Saat ini, kebutuhan darurat meliputi material bangunan untuk penguatan sementara serta perlengkapan penanda bahaya tambahan. Upaya lanjutan terkait penanganan permanen akan dikonsultasikan bersama pihak desa, Dinas PUTR, dan pemangku kepentingan lainnya.
Masyarakat maupun pengendara yang melewati jalur tersebut diminta lebih berhati-hati. "Kami minta warga tetap waspada agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,”pungkasnya.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait
