"Langkah ini patut menjadi contoh bagi hotel-hotel dan tempat usaha lainnya di Kabupaten Kuningan. Pelatihan seperti ini sangat penting agar seluruh pegawai tahu apa yang harus dilakukan saat terjadi kebakaran. Kesiapsiagaan menjadi kunci utama dalam meminimalisir risiko jiwa dan kerugian material,”ujarnya, Rabu (12/11).
Ia menegaskan bahwa pihak Damkar Kuningan terus mendorong setiap hotel, restoran, SPBU, dan tempat publik lainnya untuk memiliki tim K3 internal yang terlatih, serta memastikan peralatan keselamatan selalu dalam kondisi siap pakai.
"Kami juga menemukan masih ada beberapa kekurangan kecil dalam kelengkapan alat keselamatan yang harus segera dipenuhi oleh pihak manajemen. Namun secara umum, tim K3 Hotel Santika sudah memahami teknik pemadaman dengan APAR dan hydrant dengan baik,”terangnya.
Pelatihan tersebut melibatkan enam anggota UPT Damkar bersama staf tata usaha, yang memberikan simulasi langsung kepada peserta. Damkar Kuningan siap bersinergi dengan berbagai pihak dalam membangun budaya siaga api di setiap lingkungan kerja.
"Kami tidak hanya ingin datang saat kebakaran terjadi, tetapi lebih jauh membangun kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam mencegah dan menanggulanginya secara mandiri,”tutupnya.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait
