"Berdasarkan laporan dari pihak sekolah, untuk siswa SMPN 1 Luragung itu 97 siswa tidak masuk sekolah hari ini. Kemudian dari siswa SMA itu sebanyak 103 orang yang tidak masuk hari ini," kata Bupati Dian, Jumat (3/10).
Dia menyebut, gejala yang dialami para siswa hampir serupa yakni mual, muntah hingga diare. Mereka merasakan gejala itu rata-rata pada saat malam tadi.
"Kebetulan mereka makan itu saat siang kemarin, yang kita sebetulnya juga sedang Rakor MBG kemarin siang. Jadi gejala itu rata-rata malam hari, karena diperkirakan mereka itu makan kemarin siang, ada yang tidak masuk hari ini dan yang masuk kondisinya sudah tidak baik akhirnya merasa gejala seperti itu," ungkapnya.
Dia menyebutkan, ada 5 siswa yang kini dirawat di RS KMC Luragung. Kemudian di Puskesmas Luragung masih ada sekitar 7 siswa, dan 3 siswa sudah dipulangkan.
"Total awal ada sebanyak 84 siswa dibawa ke Puskesmas Luragung. Namun sekarang kondisinya sudah mulai membaik semuanya," katanya.
Pihaknya menegaskan, jika Dapur MBG (makan bergizi gratis) terkait yang mengelola bahan makanan untuk siswa sekolah ditutup sementara waktu. Sebab dua sekolah yang diduga keracunan massal siswa berasal dari Dapur MBG yang sama.
"Jadi dapur yang memproduk makanan ini kita tutup sementara. Sesuai arahan Pak Gubernur, jika ada suatu kejadian yang mengakibatkan keracunan ditutup sementara sampai ada hasil uji laboratorium," pungkasnya.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait