"Artinya, pembangunan melibatkan tujuh aktor utama: pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas, media, investor, serta diaspora. Jika satu investor bisa menyerap 5.000 tenaga kerja, maka hanya dengan 10 investor saja, pengangguran di Kuningan bisa ditekan secara signifikan,”ujarnya, Sabtu (27/9).
Ia menegaskan, pemerintah tetap menjaga keseimbangan arah pembangunan. Wilayah barat dan selatan dipertahankan sebagai pusat wisata dan pertanian, sedangkan kawasan timur diarahkan sebagai pusat industri.
Pembangunan kawasan industri bukan hanya soal peningkatan ekonomi, melainkan juga solusi sosial.
"Ketika lapangan kerja tersedia, daya beli meningkat, otomatis kemiskinan ekstrem bisa ditekan. Semua kebijakan ini selaras dengan RPJPD, RPJMD, hingga revisi RTRW yang sedang disusun,”jelasnya.
Selain mengembangkan industri besar, pemda juga menyiapkan program untuk mendorong UMKM agar naik kelas melalui edukasi, promosi, dan fasilitasi. Peran diaspora pun dioptimalkan lewat program Kuningan Connection, yang mengajak putra daerah di perantauan untuk pulang dan membangun kampung halaman.
Dirinya memperkenalkan konsep Catur Rupa sebagai wajah baru Kuningan dalam menarik investasi. Konsep ini memadukan kekayaan alam, budaya, dan strategi modern untuk menampilkan empat keunggulan utama daerah.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait
