300 Pelaku UMKM Kuningan Dilatih AI, Pemda Dorong Transformasi Digital Inklusif

Andri Yanto
Pemerintah daerah memberikan pembekalan bagi 300 pelaku UMKM di Kuningan, Jabar, melalui diskusi panel dan pelatihan Artificial Intelligence AI. Foto: andri

KUNINGAN,iNEWS.ID–Pemerintah daerah memberikan pembekalan bagi 300 pelaku UMKM di Kuningan melalui diskusi panel dan pelatihan Artificial Intelligence (AI) For Everyone: Wise, Creative, and Ready to Face the Future.

Kegiatan tersebut berkolaborasi dengan mitra KUMPUL dan AI Ignition Indonesia. Acara berlangsung Aula Lantai 3 Setda Kuningan pada Selasa (23/9), dihadiri pimpinan daerah, akademisi, peneliti hingga praktisi teknologi digital.

Para peserta mendapat pembekalan mengenai penggunaan AI untuk mendukung promosi, pencatatan keuangan, pemasaran digital hingga pembuatan konten kreatif.

Bupati Kuningan, Dr H Dian Rachmat Yanuar menegaskan, bahwa kehadiran AI sudah menyentuh hampir seluruh aspek kehidupan, mulai dari layanan kesehatan, pertanian, hingga sektor ekonomi rakyat. Namun, perkembangan pesat ini juga membawa tantangan besar.

"Menurut laporan global, AI berpotensi menggeser 92 juta pekerjaan, tapi sekaligus bisa menciptakan lebih dari 170 juta pekerjaan baru. Pertanyaannya, apakah kita siap hidup berdampingan dengan AI," katanya.

Ia menekankan pentingnya sikap bijak, kreatif, dan adaptif dalam menghadapi era AI.

"Jangan lawan AI, tapi jadikan AI kawan seperjalanan. Dengan bijak kita jadikan AI alat bantu, dengan kreatif kita lahirkan inovasi, dan dengan adaptif kita siap bertransformasi,” ujarnya.

"Saya yakin, jika kita mampu memanfaatkan AI dengan bijak, kita akan melompat jauh dalam peradaban mewujudkan pelayanan publik yang cepat, pertanian yang presisi, pendidikan yang merata, dan ekonomi rakyat yang inklusif," imbuhnya.

Sementara Pj Sekda Kuningan, Dr Wahyu Hidayah menyampaikan, bahwa literasi digital harus menjadi prioritas agar masyarakat tidak sekadar menjadi pengguna pasif, melainkan mampu memanfaatkan AI secara produktif.

"Perkembangan AI tidak bisa kita hindari, justru harus kita hadapi dengan kesiapan. Kunci utamanya ada pada literasi digital. Jika masyarakat kita hanya menjadi pengguna pasif, maka kita akan tertinggal. Tetapi jika mampu memahami, menguasai, dan memanfaatkannya, maka AI akan menjadi pengungkit kemajuan di berbagai sektor,”ungkapnya.

Menurutnya, pemda menempatkan literasi digital sebagai prioritas strategis. "Kami mendorong upaya reskilling dan upskilling agar seluruh elemen masyarakat baik pelajar, petani, pelaku UMKM, maupun aparatur birokrasi dapat menggunakan teknologi AI secara produktif. Dengan begitu, AI bisa menjadi solusi nyata, mulai dari mempercepat pelayanan publik, mendukung pendidikan yang lebih merata, mendorong pertanian presisi, hingga meningkatkan daya saing UMKM kita,”jelasnya.

Oleh sebab itu, lanjutnya, penguasaan AI harus diiringi dengan etika digital dan nilai-nilai kearifan lokal. Teknologi harus membawa manfaat, bukan masalah.

Staf Khusus Presiden RI, Tiar Karbala mengungkapkan bahwa di kota-kota besar, pelaku UMKM sudah banyak memanfaatkan AI untuk promosi, akuntansi, hingga pembuatan konten kreatif.

"Yang perlu diperkuat sekarang adalah etika dan literasi digital, agar perkembangan AI tetap berdampak positif,”ujarnya.

Sementara Dr Dito Eka Cahya menegaskan, bahwa pemerintah saat ini tengah serius mengembangkan ekosistem AI untuk mendukung program strategis nasional.

"Kami berkolaborasi dengan universitas-universitas dan lembaga riset untuk mempercepat pemanfaatan AI di berbagai sektor, termasuk koperasi dan UMKM,”pungkasnya.***

Editor : Andri Yanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network