Program ini langsung disambut antusias oleh para ibu. Mimi Maryami (51), salah satu peserta, mengaku kini memiliki semangat baru untuk menambah penghasilan.
"Selama ini ubi yang tidak laku hanya buat ternak. Tapi sekarang saya bisa olah jadi makanan enak yang bisa dijual. Ditambah ada alat bantu, jadi lebih mudah dan cepat,”ucapnya.
Senada, Lilis (45) merasa pelatihan ini memberinya kepercayaan diri. “Kami diajari bukan hanya cara membuat produk, tapi juga cara mengelola uang dan menjual lewat HP. Kalau dikemas bagus dan dipasarkan di internet, ternyata produk kami bisa bersaing,”ujarnya dengan bangga.
Dengan adanya program hibah ini, ubi jalar yang sebelumnya tak bernilai kini menjadi pintu menuju kemandirian ekonomi bagi para ibu tunggal Gandasoli. Dari dapur sederhana, lahirlah produk pangan lokal yang berpotensi menembus pasar modern.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait