"Sekolah Rakyat ini akan kita jadikan sekolah unggulan dengan guru pilihan serta program keunggulan di bidang olahraga, wisata, seni, dan budaya. Saya minta semua rampung pada 25 September, sehingga kegiatan belajar mengajar bisa dimulai pada 29 September,”ujarnya, Rabu (17/9).
Senada dengan itu, Wakil Bupati Tuti Andriani SH MKn menyampaikan, bahwa seluruh perangkat daerah telah diberi arahan jelas untuk menyelesaikan persiapan teknis.
Sementara Kepala Dinas Sosial Kuningan, Dr H Toto Toharudin mengungkapkan, pihaknya sudah enam kali melakukan koordinasi ke Kementerian Sosial RI. Hasilnya, seluruh proposal terkait Sekolah Rakyat, Kampung Siaga, serta program bantuan sosial untuk warga Kuningan disetujui.
"Bahkan, tiga guru akan dikirim dari pusat. Sementara itu, tenaga pendukung seperti wali asuh, tenaga medis, hingga staf tata usaha disiapkan oleh daerah,”jelasnya.
Hingga pertengahan September, jumlah siswa yang sudah terverifikasi mencapai 90 orang, terdiri dari 75 jenjang SMP dan 15 jenjang SD. Mereka dijadwalkan masuk asrama pada 29 September setelah menjalani pemeriksaan kesehatan, lalu keesokan harinya langsung mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Pj Sekda Kuningan Dr Wahyu Hidayah yang memimpin rapat koordinasi teknis menegaskan, bahwa kehadiran Sekolah Rakyat bukan sekadar sekolah berasrama, tetapi sebuah terobosan besar dalam pembentukan karakter generasi muda.
"SR ini adalah ikhtiar untuk menanamkan nilai disiplin, kemandirian, dan kecintaan pada budaya lokal sejak dini. Karena itu, koordinasi antar OPD wajib terjaga. Jika semua bergerak serempak sesuai tupoksi masing-masing, saya yakin SR akan menjadi wajah baru pendidikan Kuningan yang membanggakan,”pungkasnya.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait
