Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana, membenarkan adanya insiden tersebut. Ia menjelaskan, ambruknya bangunan dipicu hujan dengan intensitas rendah yang mengguyur wilayah Desa Tangkolo.
"Meski hujan tidak deras, namun kondisi bangunan yang sudah rapuh menyebabkan atap dan pelapon Pustu roboh. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,”jelasnya, Selasa (2/9).
Sebagai langkah darurat, aparat desa bersama masyarakat bergotong royong membersihkan material bangunan yang ambruk. BPBD sendiri sudah menurunkan tim assessment untuk melakukan pendataan sekaligus koordinasi dengan berbagai pihak, mulai dari aparat kecamatan, TNI, Polri, Dinas Sosial, PLN, Dinas Kesehatan, hingga Damkar.
"Upaya penanganan cepat dilakukan agar tidak mengganggu pelayanan kesehatan masyarakat setempat. Saat ini kebutuhan darurat yang paling mendesak adalah bahan bangunan untuk perbaikan sementara,”katanya.
Pembersihan material bangunan pun terus dilakukan, dengan melibatkan masyarakat setempat.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait