Selain rumah warga, fasilitas pendidikan dan keagamaan juga tidak luput dari terjangan angin kencang. Di Desa Ciputat tercatat dua bangunan pondok pesantren mengalami rusak sedang, satu mushola rusak sedang, satu mushola rusak ringan, serta satu bangunan PAUD mengalami kerusakan ringan. Sementara di Desa Kapandayan, satu pondok pesantren rusak berat.
Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana mengungkapkan, bahwa upaya penanganan darurat sudah dilakukan sejak hari kejadian.
"Begitu mendapat laporan, kami bersama aparat desa, TNI, Polri, Damkar, dan PLN langsung turun ke lapangan untuk melakukan penanganan pohon tumbang serta melakukan pendataan kerusakan,”ujarnya, Selasa (26/8).
Ia menambahkan, proses evakuasi dan pembersihan sempat terkendala pada malam hari karena minimnya penerangan.
"Penanganan awal difokuskan pada akses jalan yang tertutup pohon tumbang dan rumah yang terdampak langsung. Untuk pendataan lebih detail dilanjutkan keesokan harinya bersama tim gabungan,”jelasnya.
Hingga Senin (25/8) malam, sebagian titik dampak sudah berhasil ditangani. Namun, BPBD bersama unsur terkait tetap melanjutkan pendataan dan pembersihan pada hari berikutnya.
"Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada, terutama ketika terjadi hujan deras yang disertai angin kencang. Jika kondisi cuaca ekstrem, sebaiknya warga menjauh dari pohon besar atau bangunan yang rawan roboh,”katanya.
BPBD juga memastikan langkah lanjutan akan terus dikoordinasikan dengan pemerintah desa, kecamatan, hingga instansi terkait lainnya guna mempercepat penanganan.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait