Kegiatan pengibaran bendera merah putih raksasa dilakukan Komunitas Panjat Tebing Merah Putih (KPTMP) Kuningan bersama siswa pecinta alam (Sispala) dari berbagai sekolah pada Minggu (17/8).
Ketua KPTMP Kuningan, Melina Fitriani Ajeng Supartho Putri mengungkapkan, bahwa tradisi mengibarkan Merah Putih raksasa hampir selalu dilakukan setiap momentum kemerdekaan. Tahun ini, kembali dipilih lokasi di atas pohon pinus.
"Tantangannya tentu berbeda. Kalau di tebing, pijakan kakinya rata dan ada pegangan kuat. Tapi saat memanjat pohon, pijakan kaki terbatas, sehingga butuh teknik khusus. Kami menggunakan sistem rapling dengan dua pengaman untuk memastikan bendera bisa terpasang sempurna,”jelas Melina melalui keterangan persnya, Senin (18/8).
Tak kurang dari 100 orang terlibat dalam kegiatan ini, mulai dari anggota komunitas, Sispala, hingga peserta upacara. Beberapa Sispala yang hadir antara lain Smandarikal, Alam, Eksabu, Gerpacs, Retalika, Argawana, Gemacita, Karnapal, Antapala, hingga Gen Hijau dari SMPN 1 Kadugede.
Menariknya, keikutsertaan siswa SMP dari komunitas Gen Hijau menjadi warna tersendiri. Meski masih muda, semangat mereka tak kalah dengan para seniornya.
"Kami ikut karena ingin mengenal alam lebih dekat dan merasakan upacara 17 Agustus yang berbeda. Rasanya seru sekali bisa melihat Merah Putih berkibar di pohon pinus, bukan hanya di lapangan sekolah,”ungkap salah satu siswa dengan wajah antusias.
Bagi Melina dan komunitasnya, pengibaran ini bukan sekadar seremoni, tetapi simbol keteguhan generasi muda dalam menjaga semangat kemerdekaan.
"Seperti pohon pinus yang tumbuh tegak menjulang, kami ingin menegakkan Merah Putih setinggi-tingginya. Inilah bentuk nyata cinta tanah air yang kami wujudkan melalui keberanian, solidaritas, dan kepedulian terhadap alam,”ungkapnya.
Dengan berkibarnya Merah Putih raksasa di Hutan Pinus Lereng Ciremai, semangat perjuangan para pahlawan seakan kembali menyala. Generasi muda Kuningan membuktikan bahwa nasionalisme bisa diwariskan lewat cara-cara kreatif, penuh tantangan, sekaligus sarat makna.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait
