Sejauh ini, Jumat (15/8), sejumlah pembangunan fisik masih terus dikebut antara lain peningkatan jalan desa rabat beton sepanjang 1.300 meter dengan lebar 2,5 meter, rehabilitasi lima rumah tidak layak huni (Rutilahu), pengeboran lima sumur artesis, pembangunan saluran irigasi sepanjang 300 meter, dan rehabilitasi MCK. Termasuk pula penanaman 300 pohon keras dan buah, pembangunan empat pos kamling, pemasangan penerangan jalan umum (PJU) di lima titik, serta pembangunan pagar sekolah dasar dan rehabilitasi ringan gedung PAUD.
Melalui amanat Panglima TNI, Brigjen TNI R Agus menegaskan, bahwa TMMD merupakan operasi bakti TNI yang dilaksanakan secara terpadu lintas sektoral bersama kementerian, lembaga pemerintah non-kementerian, serta komponen masyarakat.
Tujuannya adalah mempercepat pembangunan sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga, khususnya di daerah terpencil, tertinggal, terisolasi, perbatasan, pulau terluar, kawasan kumuh perkotaan, dan wilayah terdampak bencana.
"TMMD tidak hanya menyasar pembangunan fisik seperti jalan, tempat ibadah, jembatan, dan irigasi, tetapi juga melaksanakan program non fisik yang menyentuh aspek pemberdayaan masyarakat,”ujarnya.
Selain sasaran utama, TMMD di Kuningan juga mengakomodasi program unggulan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) seperti integrated farming seluas 200 hektare yang dilakukan secara bertahap, program TNI Manunggal Air, rehabilitasi rumah tidak layak huni, serta pembangunan MCK.
Brigjen TNI R Agus pun mengajak, seluruh pihak untuk berpartisipasi menjaga dan merawat hasil pembangunan TMMD.
"Mari kita bersama-sama meningkatkan kepedulian, agar hasil TMMD dapat bertahan lama dan benar-benar memberi manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik, maju, sejahtera, dan mandiri,”pungkasnya.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait