KUNINGAN,iNEWS.ID–Suara riuh obrolan bercampur tawa terdengar dari tepian Sungai Cisanggarung, Desa Benda, Kecamatan Luragung, Kuningan. Di bawah terik matahari, keringat bercucuran, namun semangat tak surut.
Setiap batu yang terpasang bukan hanya menjadi bagian dari bendungan, tapi juga simbol kebersamaan yang mengalir seperti air Sungai Cisanggarung menghidupi tanah.
Ratusan warga, dibantu personel TNI dan Polri, bahu-membahu menurunkan batu-batu besar ke dasar sungai. Di tengah aliran air yang berkilau diterpa matahari, mereka membentuk barisan, mengoper bebatuan, dan menata bambu dengan cekatan.
Inilah tradisi tahunan warga Benda, membendung Sungai Cisanggarung untuk menghadapi musim kemarau. Sebuah warisan gotong royong yang telah dijalani puluhan tahun, demi memastikan sawah mereka tetap mendapat suplai air saat hujan mulai jarang turun.
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait