"Ibu Ria langsung berteriak histeris ketika melihat ular tersebut. Teriakannya mengundang perhatian warga sekitar, lalu dilaporkan ke ketua RW setempat. Setelah itu, laporan langsung masuk ke pos Damkar Kuningan," ujar Andri saat dikonfirmasi, Sabtu (2/8).
Tim Damkar yang menerima laporan langsung bergerak cepat ke lokasi. Proses penanganan tidak mudah, mengingat ular yang berhasil diidentifikasi sebagai spesies Ophiophagus hannah atau dikenal sebagai king kobra ini terkenal sangat agresif dan mematikan.
Diperlukan empat orang personel dengan peralatan khusus rescue untuk menjinakkan ular tersebut.
"Evakuasi berlangsung selama sekitar 15 menit. Kami pastikan penanganan dilakukan dengan sangat hati-hati karena ancaman gigitan king kobra bisa fatal. Alhamdulillah, proses berjalan lancar dan tidak ada korban jiwa," jelasnya.
Dijelaskan, ular tersebut kemungkinan besar masuk ke permukiman warga karena habitat alaminya terganggu atau sedang berburu mangsa. Mengingat ukurannya yang sangat besar, ia memperingatkan warga untuk tetap waspada terutama bagi mereka yang tinggal di dekat area persawahan atau semak belukar.
"Ular sepanjang itu sangat membahayakan. Jika tidak segera ditangani, bisa mengancam keselamatan penghuni rumah maupun warga sekitar," tegasnya.
Setelah berhasil ditangkap, ular king kobra tersebut diamankan oleh petugas Damkar untuk selanjutnya dilepaskan ke habitat yang lebih aman dan jauh dari permukiman warga.
UPT Damkar Kuningan juga mengimbau masyarakat, agar segera melaporkan ke petugas apabila menemukan keberadaan hewan liar atau berbisa di lingkungan tempat tinggal.
"Kami siap siaga 24 jam. Jangan coba-coba menangani sendiri, apalagi jenis ular seperti king kobra. Serahkan kepada petugas yang berwenang dan memiliki peralatan lengkap," pungkasnya.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait