Meski demikian, setelah tim Damkar tiba di tempat kejadian perkara (TKP), proses pendinginan dilakukan selama 40 menit oleh lima personel Damkar bersama satu unit kendaraan operasional, dibantu Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta warga setempat.
"Rumah Pak Sakum terbakar 100 persen. Bangunan semi permanen ukuran 7x9 meter itu habis dilalap api bersama seluruh isinya seperti TV, kulkas, dan perabotan rumah tangga. Total kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah,”terangnya.
Sementara itu, rumah milik Durma yang berada di dekat lokasi sempat terkena imbas kebakaran. Api merembet dan membakar sebagian rumah dengan luas sekitar 3 meter persegi dari total bangunan seluas 7x12 meter. Kerugian ditaksir mencapai belasan juta rupiah.
"Untuk sementara, keluarga Sakum yang terdiri dari enam jiwa harus mengungsi ke rumah kerabatnya, yakni ke rumah Bapak Suja," ucapnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil olah TKP dan keterangan sejumlah saksi, kebakaran diduga kuat disebabkan oleh korsleting listrik.
"Peristiwa ini menjadi peringatan penting bagi kita semua agar lebih waspada terhadap potensi kebakaran, terutama yang diakibatkan korsleting listrik, kompor gas, atau pembakaran sampah," tegasnya.
Ia pun mengimbau masyarakat agar rutin memeriksa instalasi listrik, menggunakan kabel standar SNI, tidak menumpuk colokan listrik, serta membersihkan selang dan regulator gas secara berkala.
Selain itu, pihak desa juga disarankan untuk mulai menyediakan perlengkapan proteksi kebakaran di lingkungan pemukiman, seperti Alat Pemadam Api Ringan (APAR), tandon air, dan sistem pendeteksi asap.
"Jika terjadi kebakaran, segera hubungi kami di nomor 081322698881. Layanan kami gratis dan siap 24 jam," pungkasnya.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait