"Banyak kebijakan penting yang diambil secara sepihak, tanpa koordinasi dengan kami di tingkat bawah. Aspirasi kader dan simpatisan tidak pernah diakomodasi,”ujar salah satu Ketua PAC yang didukung suara bulat rekan-rekannya dalam video yang diterima awak media, Sabtu (24/5).
Tak hanya soal kepemimpinan yang dianggap eksklusif, para Ketua PAC juga menyoroti persoalan transparansi keuangan partai. Mereka menyebut adanya dana perjuangan dari pasangan calon kepala daerah pada saat pilkada, yang diduga tak sampai ke tangan kader dan struktur bawah.
"Kami menduga dana tersebut tidak digunakan sebagaimana mestinya. Tidak ada laporan atau kejelasan distribusinya. Ini mencederai semangat perjuangan partai,”ungkap seorang Ketua PAC lainnya.
Kondisi ini, menurut para Ketua PAC, telah memicu turunnya semangat juang kader dan merosotnya citra partai di tengah masyarakat. Buruknya komunikasi, lemahnya pembinaan, serta minimnya partisipasi struktural dalam pengambilan keputusan, disebut menjadi penyebab utama melemahnya soliditas internal Gerindra di Kuningan.
Sebagai bentuk gerakan moral dan komitmen terhadap perbaikan internal, mereka menyampaikan permintaan terbuka kepada Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua DPD Gerindra Jawa Barat agar segera mengevaluasi dan mengganti Plt Ketua DPC.
"Kami tetap tegak lurus mendukung Ketua Umum Prabowo Subianto dan loyal terhadap Partai Gerindra. Tapi demi menjaga marwah dan kekuatan partai di Kuningan, kami mendesak agar kepemimpinan di DPC segera dibenahi,” tegas mereka dalam pernyataan kolektif.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait