"Gunung Ciremai bukan sekadar ikon alam, tapi kawasan lindung yang menopang hidup ribuan warga. Maka, jika pembangunan wisata tidak dibarengi dengan prinsip keberlanjutan, kita sedang menggali lubang bencana ekologis masa depan,”tegasnya.
Menurutnya, prinsip kehati-hatian harus menjadi landasan setiap rencana pembangunan di wilayah pegunungan. Ia mengingatkan bahwa bencana ini seharusnya menjadi momentum refleksi semua pihak pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk menyeimbangkan kepentingan ekonomi dengan pelestarian lingkungan.
"Kita tidak anti pembangunan. Tapi jangan karena ingin mendongkrak sektor wisata, kita justru mengabaikan aspek lingkungan. Generasi mendatang berhak mendapatkan alam yang lestari, bukan mewarisi kerusakan yang kita wariskan karena kelalaian hari ini,” tandasnya.
DPRD Kuningan menegaskan komitmennya untuk mengawal persoalan ini hingga tuntas, dan memastikan kebijakan yang diambil tidak hanya merespons dampak, tapi juga menyentuh akar masalahnya yakni tata kelola lingkungan dan pembangunan yang belum berpihak pada keberlanjutan.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait