"Sejak kemarin hingga hari ini, jalan ini belum bisa dilewati kendaraan. Tapi hari ini kita sudah mulai lakukan penanganan darurat. Kita turunkan satu alat berat lagi untuk mempercepat proses pengerukan material longsor,”ujar Wabup Tuti kepada awak media di lokasi kejadian.
Ia mengungkapkan, pemerintah daerah tengah menghadapi keterbatasan anggaran akibat kondisi APBD yang terbatas. Namun demikian, pihaknya terus berupaya menjalin koordinasi dengan pemerintah pusat agar bantuan penanganan bencana bisa segera turun.
"Saya sudah sampaikan langsung ke Dirjen Penanggulangan Bencana BNPB, dan beliau menyarankan agar segera berkirim surat ke BNPB. Ini segera akan kami tindak lanjuti. Nanti saya juga akan minta kepada Kepala Pelaksana BPBD, untuk melaporkan setiap kejadian bencana ke pusat agar kita bisa mendapatkan bantuan penanganan darurat,” tegasnya.
Menurut Wabup Tuti, longsor di lokasi ini bukan yang pertama. Ini merupakan kejadian keempat di titik yang sama, sehingga memerlukan perhatian serius dalam penanganannya.
"Ini bukan hanya soal membersihkan jalur, tapi juga perlunya langkah antisipatif ke depan agar kejadian serupa tidak terus terulang,” tambahnya.
Pihaknya menargetkan jalur ini bisa segera dibuka kembali hari ini, mengingat fungsinya yang sangat vital bagi mobilitas warga, termasuk pelajar yang mulai masuk sekolah dan tengah menghadapi masa ujian.
"Kita upayakan semaksimal mungkin hari ini, agar masyarakat, terutama anak-anak yang sekolah, bisa kembali melintasi jalan ini tanpa hambatan. Pemerintah hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat,” tandasnya.
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait