"Penurunan ini bukan hanya dari jumlah pembeli, tapi juga dari harga. Kambing besar yang biasanya laku di angka Rp4 juta, sekarang susah tembus angka itu. Kambing ukuran sedang pun cuma ditawar Rp2,8 sampai Rp3,2 juta,”ujar Yayan.
Menurutnya, penurunan daya beli masyarakat akibat kondisi ekonomi menjadi penyebab utama sepinya pasar tahun ini. Bahkan untuk kambing kecil, harga jualnya hanya berkisar Rp1,5 hingga Rp2 juta saja.
Keluhan serupa juga disampaikan Oni, pedagang asal Cijoho. Ia menuturkan bahwa banyak calon pembeli kini memilih membeli langsung dari peternak, meski secara harga di pasar Awirarangan justru lebih kompetitif.
"Kalau terus seperti ini, kami khawatir sisa kambing tidak laku sampai hari H. Padahal biaya perawatan dan pengangkutan terus berjalan,” keluh Oni.
Meski demikian, aktivitas jual beli masih sedikit terbantu dengan kedatangan para bandar hewan kurban dari wilayah Cirebon. Mereka membeli dalam jumlah banyak untuk dijual kembali di wilayahnya.
Para pedagang berharap mendekati peringatan Idul Adha, Jumat (16/5), minat masyarakat kembali meningkat sehingga penjualan hewan kurban bisa lebih menggeliat.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait