"Di Dusun Pahing RT 006 RW 002, rumah milik Bapak Tardi (69) mengalami retak-retak di bagian dinding dan lantai dapur. Sedangkan di RT 010 RW 002, rumah milik Bapak Karso (58) mengalami kerusakan lebih luas di bagian depan rumah, dinding, lantai, serta di area pekarangan,”jelasnya, Rabu (14/5).
Tak hanya rumah, keretakan tanah juga menjalar hingga ke lahan sawah milik warga dengan panjang retakan mencapai 20 meter. Meski tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, potensi kerusakan lanjutan tetap menjadi kekhawatiran utama.
"Kerusakan struktur bangunan cukup mengkhawatirkan, terutama karena retakan muncul di area vital seperti dinding penyangga dan lantai. Jika terjadi hujan susulan, risiko ambruk sangat mungkin terjadi,”tegasnya.
Menanggapi kejadian ini, BPBD Kuningan telah menerjunkan Tim Assessment ke lokasi dan berkoordinasi dengan aparat desa, kecamatan, TNI, serta Polri. Selain itu, masyarakat dibantu untuk memindahkan perabotan dari area yang terdampak serta membersihkan puing bangunan yang retak.
Indra Bayu juga menyebutkan, bahwa kebutuhan darurat saat ini meliputi material bangunan guna memperkuat struktur rumah yang rusak sementara waktu.
"Cuaca saat ini cerah berawan, namun kami tetap menghimbau masyarakat untuk waspada, mengingat ancaman pergerakan tanah masih bisa terjadi kapan saja, terutama di musim penghujan seperti sekarang,”ujarnya.
Ke depan, BPBD akan terus melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menentukan langkah mitigasi dan penanganan jangka panjang.
"Kami juga tengah merancang upaya antisipatif bersama pihak desa dan instansi terkait agar kejadian serupa bisa diminimalkan dampaknya,”pungkasnya.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait