"Jangan hanya menghafal jawaban saat interview. Tunjukkan karakter, semangat, dan kesesuaian visi dengan perusahaan. HR itu mencari yang cocok, bukan hanya yang pintar,” ujar Shafira dalam sesi diskusi yang berlangsung hangat.
Ia juga menekankan pentingnya keaktifan di platform profesional.“LinkedIn-mu bisa jadi CV digital. Pastikan tampil profesional dan aktif menunjukkan minatmu di bidang yang kamu tuju,”tambahnya.
Sementara itu, Ririn Nuroniyah menekankan pentingnya riset sebelum wawancara kerja.
"Pelajari budaya perusahaan. Itu menunjukkan keseriusan kita sebagai kandidat,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa attitude bisa jadi penentu dalam proses seleksi.“Kalau nilai teknis kandidat sama, sopan santun dan sikap bisa jadi penentu," imbuhnya.
Kegiatan ini turut diapresiasi langsung oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kuningan, Drs H Dudi Pahrudin yang hadir memberikan sambutan.
"Kami sangat mengapresiasi inisiatif Komunitas Jalan Bareng. Ini bentuk nyata kolaborasi antara masyarakat dan praktisi untuk meningkatkan kualitas SDM lokal,”tuturnya.
Antusiasme peserta juga menjadi kebanggaan tersendiri bagi Ageng Sutrisno, Founder Komunitas Jalan Bareng. Ia menekankan bahwa NGOPI bukan sekadar talkshow, tapi ruang tumbuh bersama.
"Banyak pelamar kerja gagal bukan karena tidak mampu, tapi karena tidak tahu cara menyiapkan diri. Kita hadir untuk mengubah itu,”ujarnya.
Senada dengan Ageng, Ketua Panitia Rizki Ali Santosa merasa puas atas kesuksesan acara ini. "Respon peserta sangat aktif, diskusinya hidup, dan banyak pertanyaan yang muncul. Ini bukti kegiatan seperti ini memang relevan dan dibutuhkan,” kata Rizki.
Talkshow NGOPI merupakan bagian dari program edukatif rutin Komunitas Jalan Bareng, yang akan terus menghadirkan tema-tema aktual dan praktis demi membekali generasi muda menghadapi dunia kerja.
"Ini baru awal. Kami ingin menciptakan ruang belajar yang berkelanjutan dan menyenangkan, langsung dari para praktisinya,”tutup Rizki optimistis.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait