"Jambore ini adalah kesempatan berharga untuk membangun kolaborasi lintas sektor demi memperkuat ketahanan dan kemandirian pangan," ujar Bupati Dian.
Bupati juga menekankan bahwa pertanian bukan sekadar urusan ekonomi, melainkan menyangkut kehidupan dan keberlangsungan masyarakat. "Setiap butir padi yang kita tanam adalah bagian dari perjuangan untuk menjamin ketersediaan pangan yang stabil," ungkapnya.
Dalam paparannya, Bupati Dian mengungkapkan data pertanian Kabupaten Kuningan yang mencatatkan luas baku sawah mencapai lebih dari 26.000 hektare, dengan surplus produksi beras sebesar 93.000 ton. Berbagai program unggulan pun telah dijalankan untuk meningkatkan produktivitas pertanian, seperti bank pupuk, gerakan pangan murah, hingga pemanfaatan lahan pekarangan melalui urban farming.
"Melalui upaya berkelanjutan ini, kita harapkan kesejahteraan petani semakin meningkat dan ketahanan pangan daerah tetap terjaga," kata Dian.
Sebagai bentuk apresiasi atas komitmennya mendukung program penyuluhan dan pertanian berkelanjutan, Bupati Kuningan dianugerahi penghargaan sebagai Bupati Peduli Penyuluh Pertanian dan Pertanian Berkelanjutan. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua DPW Perhiptani Jawa Barat, sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi Bupati dalam membina dan mengembangkan sektor pertanian di daerahnya.
Acara jambore ini dijadwalkan berlangsung selama beberapa hari dengan berbagai agenda seperti diskusi tematik, pelatihan teknologi pertanian, hingga kegiatan rekreatif untuk mempererat solidaritas antarpenyuluh.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait
