"Ini adalah hasil kolaborasi Pemkab Kuningan, Yayasan Harmoni Nusa, dan gotong royong warga. Semoga pembangunannya berjalan lancar dan manfaatnya segera dirasakan,” kata Bupati Dian dengan penuh semangat, Jumat (18/04).
Saat menelusuri jalur sungai, Bupati berpapasan dengan seorang guru SDN 4 Cipakem yang telah lima tahun mengabdikan diri di Dusun Seklok. Dari rumahnya di Cisalak, sang guru harus menyeberangi sungai setiap hari demi mendidik generasi masa depan.
Ketika hujan deras datang dan sungai meluap, ia tak punya pilihan selain absen karena mempertaruhkan keselamatan.
"Semoga jembatan ini segera dibangun agar anak-anak bisa sekolah dengan lebih mudah dan aman,”harap sang guru dengan mata berkaca-kaca.
Tak hanya guru, suara haru juga datang dari Kepala Desa Cipedes, A Rusdiana yang mengungkapkan betapa besar arti jembatan ini bagi warganya.
"Ini bukan sekadar jembatan fisik. Ini adalah jembatan harapan—penghubung masa depan bagi anak-anak kami dan kemajuan dua desa ini,”ucapnya, disambut anggukan setuju dari warga yang hadir.
Sambutan antusias datang dari warga setempat yang menyatakan kesiapannya bergotong royong, demi terwujudnya jembatan yang telah dinanti lebih dari dua dekade itu. Momen ini menjadi bukti bahwa harapan yang terus dijaga dan diperjuangkan, pada akhirnya akan menemukan jalannya.
Turut hadir dalam kunjungan tersebut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan, Babinsa, Bhabinkamtibmas, perwakilan Yayasan Harmoni Nusa, serta anggota DPRD dari dapil setempat.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait