"Saya mengapresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh panitia dan warga Desa Bayuning. Ajang Porkam ini bukan hanya menjadi wadah kompetisi, tetapi juga ruang silaturahmi antara warga desa dan para perantau,”ujar Bupati Dian, Minggu (6/4).
Ia menambahkan, Porkam menjadi bukti nyata bagaimana olahraga bisa menjadi pemersatu masyarakat serta sarana pembinaan karakter generasi muda.
"Pendidikan tidak hanya soal kecerdasan intelektual, tetapi juga harus mencakup kecerdasan emosional, sosial, serta keseimbangan antara olahrasa, olah hati, dan olah pikir. Semuanya bisa dibentuk melalui kegiatan seperti ini," terangnya.
Pada kesempatan itu, Bupati Dian juga secara simbolis menyerahkan piala bergilir dan piala tetap kepada Kampung Manis yang berhasil keluar sebagai juara umum Porkam ke-23. Kampung Manis tampil dominan dengan raihan medali terbanyak dari sejumlah cabang olahraga yang dipertandingkan, mulai dari sepak bola, voli, bulutangkis, hingga tenis meja.
Ketua Panitia Porkam ke-23, Suryana mengungkapkan, rasa syukur atas kelancaran kegiatan ini. Ia juga mengapresiasi semangat sportivitas yang ditunjukkan para peserta selama pertandingan berlangsung.
"Kami bersyukur semua kegiatan berjalan lancar tanpa kendala berarti. Ini semua berkat kekompakan warga dan kerja keras seluruh tim yang terlibat,”katanya.
Porkam Desa Bayuning sendiri telah menjadi agenda rutin tahunan yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat, tidak hanya sebagai ajang olahraga, tetapi juga hiburan dan reuni akbar bagi para warga perantauan.
Dengan berakhirnya Porkam tahun ini, masyarakat berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan dan dikembangkan, agar dapat menjangkau lebih banyak partisipasi serta memberikan manfaat yang lebih luas bagi pembangunan sumber daya manusia di tingkat desa.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait