"DPC itu kantor kita, rumah kita. Tapi saya lihat ada satu-dua orang anggota fraksi yang datang ke DPC kumpul dulu di Alfa, setelah berkumpul semua baru masuk DPC. Saya mengapresiasi kekompakan fraksi, tetapi jangan sampai menciptakan eksklusivitas. Saya ingin ingatkan, kita dilahirkan dari partai, bukan karena uang kita banyak, tapi karena kita dilahirkan oleh partai," tegas Nuzul pada Senin (17/3) malam.
Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya soliditas yang tidak hanya sebatas ucapan, tetapi juga tercermin dalam keseharian. Ia mengingatkan bahwa saat ini partai sedang menghadapi berbagai gangguan, sehingga diperlukan kesatuan sikap dan koordinasi yang jelas.
Nuzul juga memperingatkan para kader, agar tidak bergerak sendiri tanpa instruksi resmi dari partai. Menjelang agenda konsolidasi seperti kongres atau konferensi cabang, ia meminta seluruh kader untuk menunggu arahan dari DPP dan DPD.
"Sebelum ada perintah dari partai, tolong diam dulu. Perintah itu bukan dari saya tetapi dari DPP, DPD, dan DPC. Jangan ada yang mendahului atau merasa paling pintar. Kita tunggu instruksi partai," tandasnya.
Pernyataan ini mencerminkan ketegasan Nuzul dalam menjaga kedisiplinan internal partai. Namun di sisi lain, kritiknya juga bisa diartikan sebagai bentuk kekecewaan terhadap dinamika internal PDIP Kuningan yang dinilai masih memiliki jarak antara fraksi legislatif dan struktur partai.
Diharapkan, hal ini membawa perubahan dalam pola komunikasi dan koordinasi di internal PDIP Kuningan. Namun mungkin justru memunculkan reaksi dari para anggota fraksi yang merasa tersudutkan.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait