"Ini tentu menjadi potensi home industry bagi ibu-ibu. Sabun cuci piring bisa dibuat secara mandiri dengan bahan nabati dan organik, tanpa tambahan bahan kimia berbahaya. Selain lebih sehat, produk ini juga lebih ramah lingkungan karena tidak menghasilkan banyak sampah kemasan,”jelasnya, Senin (10/3).
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya kesadaran untuk mengurangi ketergantungan pada produk berbahan kimia serta kemasan plastik yang berlebihan. Dengan membuat produk sendiri, perempuan tidak hanya menghemat pengeluaran rumah tangga, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan.
"Bayangkan kalau semakin banyak ibu-ibu yang kreatif dan mulai memproduksi sabun sendiri, bukan hanya untuk dipakai sendiri tapi juga dijual. Ini akan menjadi tambahan ekonomi bagi keluarga mereka,”ujarnya.
Menurut Tina, keterampilan seperti ini bisa menjadi langkah awal menuju kemandirian ekonomi. Ia pun menghubungkan program ini dengan semangat nasionalisme dan kebanggaan terhadap produk dalam negeri, sebagaimana yang didorong oleh Presiden Prabowo Subianto dalam mendukung industri lokal.
"Seperti halnya mobil dinas Maung yang menjadi kebanggaan nasional, kita juga bisa mulai dengan produk sederhana seperti ini. Intinya, cintai dan gunakan produk kita sendiri. Jika sudah berkembang, maka produksi bisa diperbanyak untuk menghasilkan penghasilan tambahan," terangnya.
Program Bestina Nyakola yang digagas Hj Tina tidak hanya terbatas pada pelatihan sabun cuci piring. Sebelumnya, pelatihan serupa telah dilakukan di beberapa tempat dengan berbagai produk handmade, seperti sabun mandi, minyak telon, minyak wangi, dan produk rumah tangga lainnya.
"Maka dari itu, ayo kita belajar dulu. Jangan takut mencoba. Dari sini, kita bisa membangun usaha kecil yang nantinya bisa berkembang lebih besar," ungkapnya.
Melalui inisiatif ini, Tina berharap semakin banyak perempuan yang memiliki keterampilan dan keberanian untuk berwirausaha. Kemandirian ekonomi berbasis produk rumahan bukan hanya sekadar solusi untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi juga menjadi pintu bagi kesejahteraan yang lebih baik.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait