Dandim Kuningan, Letkol Inf Bambang Kurniawan menegaskan, bahwa latihan ini merupakan bagian dari strategi mitigasi bencana yang lebih terorganisir.
"Kabupaten Kuningan memiliki potensi bencana yang cukup tinggi, terutama di wilayah perbukitan dan daerah aliran sungai. Dengan latihan ini, kami berharap koordinasi antar instansi semakin solid, sehingga respons terhadap bencana bisa lebih cepat dan terintegrasi,”ujarnya, Kamis (27/2).
Selain unsur TNI dan Polri, latihan ini juga diikuti oleh perwakilan dari pemerintah daerah, organisasi kemasyarakatan, serta perangkat kecamatan dan desa di wilayah rawan bencana. Evaluasi terhadap sistem peringatan dini dan respons cepat juga menjadi bagian penting dalam latihan ini, guna memastikan kesiapan seluruh pihak dalam menghadapi potensi bencana di masa mendatang.
Dengan adanya latihan TFG ini, diharapkan seluruh elemen yang terlibat dapat lebih sigap dalam menghadapi kondisi darurat, sehingga dapat meminimalisir dampak bencana terhadap masyarakat.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait