"Begitu kami menerima laporan, tim langsung berangkat dengan kendaraan rescue untuk melakukan evakuasi. Mengingat ukuran ular yang cukup besar, tindakan cepat sangat diperlukan untuk menghindari potensi bahaya bagi penghuni rumah,”ungkapnya, Senin (17/2).
Setibanya di lokasi, petugas segera melakukan pengamanan area dan mengamati pergerakan ular. Dalam suasana penuh ketegangan, tim bergerak cepat menangkap reptil besar itu hanya dalam waktu lima menit.
Ular sanca kembang atau sanca batik ini dikenal sebagai salah satu jenis ular terbesar di dunia, yang dapat memangsa hewan peliharaan bahkan mengancam manusia jika merasa terancam.
"Beruntung, evakuasi berjalan lancar tanpa hambatan dan tidak ada korban dalam kejadian ini. Namun, jika ular ini dibiarkan, tentu akan berisiko bagi penghuni rumah maupun warga sekitar,”terangnya.
Sebagai langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang, Damkar Kuningan memberikan sejumlah imbauan kepada masyarakat.
Beberapa cara efektif untuk mengurangi kemungkinan masuknya ular ke dalam rumah antara lain menjaga kebersihan rumah dan halaman, menyingkirkan tumpukan barang bekas atau bahan bangunan yang bisa menjadi tempat persembunyian ular, serta menggunakan kapur barus atau pengharum ruangan dengan aroma menyengat yang tidak disukai ular.
"Kesadaran warga dalam menjaga kebersihan lingkungan sangat penting. Ular biasanya mencari tempat yang lembap dan memiliki banyak mangsa seperti tikus. Oleh karena itu, memastikan rumah tetap bersih dan bebas dari hama adalah salah satu cara efektif untuk mencegah ular masuk,”jelasnya.
Evakuasi ular oleh UPT Damkar Kuningan ini menjadi bukti nyata kesiapsiagaan petugas dalam menangani situasi darurat. Dengan respons cepat dan tindakan profesional, potensi ancaman terhadap keselamatan warga berhasil diminimalisir.
Masyarakat pun diimbau untuk segera menghubungi petugas, jika menghadapi situasi serupa agar dapat ditangani dengan aman dan tepat.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait
