"Saya ingin komunitas ojol ini tidak hanya mengandalkan penghasilan dari mengemudi, tetapi juga bisa memanfaatkan peluang usaha dari rumah. Maggot memiliki banyak manfaat, baik sebagai pakan ternak, pupuk alami, maupun untuk mendukung ketahanan pangan,” ujarnya, Senin (3/2).
Maggot, yang berasal dari larva lalat Black Soldier Fly (BSF), dapat mengolah limbah organik rumah tangga menjadi sumber daya yang bernilai ekonomis. Tina menjelaskan, bahwa komunitas ojol bisa memanfaatkan pekarangan rumah mereka untuk budidaya maggot dan menggunakannya sebagai pakan ikan, unggas, atau pupuk pertanian.
Dengan demikian, mereka tidak hanya menghemat pengeluaran, tetapi juga bisa menjual hasil produksi mereka di komunitasnya sendiri.
"Ojek online juga kan tinggal di rumah, punya keluarga, dan pengeluaran sehari-hari. Kalau mereka bisa memberdayakan lingkungan sekitarnya untuk budidaya maggot, maka uang akan berputar di antara mereka sendiri. Bisa saling menjual hasil panen ikan, ayam, atau sayuran, sehingga ekonomi komunitas semakin kuat,”terangnya.
Selain aspek ekonomi, pelatihan ini juga bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Sampah organik yang biasanya terbuang begitu saja bisa diolah menjadi pakan maggot, yang nantinya bisa menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi.
Ia menegaskan bahwa budidaya maggot bukan sekadar teori, melainkan praktik yang telah ia jalankan sejak tahun 2001. Ia telah melatih banyak individu dan desa dalam pengelolaan maggot, dan kini ingin memperluas manfaatnya ke komunitas ojol.
"Selama ini, saya tidak pernah bosan mengajak masyarakat untuk mengelola sampah sejak dari hulunya. Jika tidak dikelola dengan baik, sampah bisa menjadi bom waktu. Dengan maggot, kita bisa mengubah masalah menjadi peluang usaha yang menjanjikan,”ungkapnya.
Ia berharap, ke depan akan semakin banyak komunitas yang tertarik mengadopsi budidaya maggot sebagai bagian dari ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi. Gerindra, katanya, akan terus berbuat untuk masyarakat dengan menghadirkan program-program yang membawa dampak nyata dan berkelanjutan.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait