Hal itu terlihat pada Senin (28/1) siang, saat kondisi di kawasan wisata Palutungan padat dengan kunjungan wisatawan. Menanggapi situasi tersebut, Anggota Komisi III DPRD Jabar Hj Tina Wiryawati menyoroti, kebijakan pengalihan arus lalu lintas dari Desa Cisantana ke Desa Cileuleuy melalui Desa Puncak.
Ia menilai, kebijakan ini memperburuk kemacetan sekaligus meningkatkan risiko keselamatan bagi pengguna jalan dan warga sekitar.
"Saya sangat menyayangkan pengalihan jalur ini. Kondisi jalan di Desa Puncak dan Desa Cileuleuy kurang memadai untuk menampung arus kendaraan roda empat dua arah. Jalan yang sempit, menurun, dan rawan kecelakaan ini sangat berisiko jika terjadi gangguan kendaraan. Khususnya jalur atas yang menurun dari arah Palutungan ke Desa Puncak”ujar Hj Tina Wiryawati.
Selain itu, Ia menyoroti dampak kepadatan lalu lintas terhadap keselamatan warga yang beraktivitas di sekitar jalur tersebut. Ia menegaskan pentingnya evaluasi terhadap pengalihan arus lalu lintas, yang dilakukan tanpa mempertimbangkan kapasitas infrastruktur jalan.
"Keselamatan warga harus menjadi prioritas. Kenapa kendaraan roda empat dari Palutungan tidak diarahkan lagi melalui jalur Desa Cisantana menuju Desa Cigugur, kan itu lebih aman dan memadai. Pengalihan jalur harus mempertimbangkan kenyamanan dan keamanan semua pihak,”ungkapnya.
Dirinya juga mendorong pemerintah daerah, untuk segera mengambil langkah konkret dalam menangani masalah kemacetan ini. Ia menekankan perlunya perbaikan infrastruktur jalan, baik di kawasan wisata maupun jalur alternatif, guna memastikan aktivitas wisatawan tidak terganggu dan warga sekitar tetap merasa aman.
"Masalah ini perlu segera ditangani, karena berdampak langsung pada kenyamanan wisatawan dan aktivitas warga. Infrastruktur jalan yang memadai akan menjadi solusi jangka panjang, untuk menghindari masalah serupa di masa mendatang,”pungkasnya.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait
