Menurutnya, PKB secara institusional telah merespons pemberitaan tersebut dengan melakukan tabayun (klarifikasi) secara menyeluruh. Bahkan pihak-pihak terkait diundang agar memberikan penjelasan dan klarifikasi baik anggota dewan berinisial R dan istrinya, pria berinisial E dan istrinya, serta sejumlah tokoh masyarakat.
"Kami telah mengundang semua pihak yang terkait untuk dimintai keterangan, klarifikasi, dan penjelasan. Proses ini melibatkan saya sendiri bersama Ketua Dewan Syuro PKB, Ketua Fraksi PKB DPRD Kuningan, serta anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Dapil Kuningan," jelasnya.
Dari hasil tabayun tersebut, semua informasi dan dokumen yang didapat telah diserahkan kepada Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Jawa Barat untuk dipelajari lebih lanjut.
"Kami percaya DPW dan DPP PKB akan memberikan respon yang tepat berdasarkan hasil pendalaman tersebut. Kami mohon masyarakat bersabar, karena proses ini membutuhkan waktu dan kehati-hatian," terangnya.
Ia juga menekankan, bahwa PKB sebagai partai yang dilahirkan oleh para ulama dan kiai Nahdlatul Ulama berkomitmen untuk menjaga nilai-nilai etika dan moral.
"Setiap tindakan atau perbuatan yang tidak baik akan mendapatkan respon sesuai dengan mekanisme partai. Kami memastikan hal ini akan ditangani dengan penuh tanggung jawab," tegasnya.
Selain itu, Ia juga menyampaikan bahwa persoalan ini juga sedang dalam proses di Badan Kehormatan DPRD Kuningan.
"Kami mendukung sepenuhnya proses tersebut, dan berharap dapat segera menemukan titik terang," harapnya.
PKB Kuningan berjanji, akan terus berkomitmen menjaga kepercayaan masyarakat terhadap partainya.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait
