"Pengelolaan desa wisata yang optimal tidak hanya berdampak pada perekonomian masyarakat, tetapi juga dapat meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes) melalui retribusi wisatawan," ujarnya.
Untuk mendukung program ini, Ia rutin menggandeng dosen dan mahasiswa dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Pariwisata Indonesia (STIEPARI) Semarang, guna memberikan pelatihan dan pendampingan bagi desa-desa wisata yang sedang berkembang.
"Kami ingin desa wisata ini tumbuh dengan mengoptimalkan potensi dan sumber daya lokal, tanpa bergantung pada investor luar," katanya.
Dirinya berharap, pengembangan desa wisata di Kabupaten Kuningan dapat menjadi strategi untuk menjadikan wilayah tersebut sebagai destinasi wisata unggulan, baik untuk wisatawan domestik maupun mancanegara.
"Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan, saya yakin desa-desa di Kuningan dapat menjadi destinasi wisata yang berdaya saing," terangnya.
Kepala Desa Sangkanerang, Ahmad Suteja menyambut positif langkah Tina Wiryawati dalam mendukung pengembangan desa wisata. Menurutnya, perhatian dan bimbingan yang diberikan memberikan semangat baru bagi pemerintah desa dalam mengelola potensi lokal.
"Kami sangat bangga dan berterima kasih atas perhatian yang diberikan. Kehadiran beliau memberi motivasi bagi kami untuk terus menggali dan mengembangkan potensi desa demi kesejahteraan masyarakat," ungkapnya.
Ia menjelaskan, Desa Sangkanerang memiliki potensi pariwisata berupa bumi perkemahan yang sedang direncanakan untuk dikembangkan. Selain itu, desa juga tengah mempersiapkan program pengelolaan sampah sebagai bagian dari inisiatif desa berwawasan lingkungan.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait
