Lebih lanjut, ia menaruh harapan besar kepada bupati dan wakil bupati terpilih untuk menjadikan perbaikan sarana pendidikan sebagai salah satu prioritas utama. Meski baru akan dilantik pada Februari 2025, Kang Yaya optimis kepemimpinan baru dapat menyelesaikan persoalan tersebut selama lima tahun ke depan.
"Kami di DPRD berharap bupati dan wakil bupati terpilih bisa bersinergi dengan anggota dewan di tingkat kabupaten, provinsi, maupun pusat. Sinergi ini penting agar kita bisa mengoptimalkan anggaran dari pemerintah pusat untuk mempercepat penyelesaian masalah sarana dan prasarana pendidikan," ujarnya.
Ia menambahkan, bahwa penyelesaian persoalan ini tidak mungkin dilakukan dalam waktu singkat. Jika mengandalkan APBD, perbaikan infrastruktur pendidikan hanya akan berjalan lambat. Oleh karena itu, skema sinergi dengan pusat dan provinsi menjadi solusi paling realistis.
"Kalau hanya mengandalkan APBD, saya kira tidak akan bisa mengcover semuanya. Kita butuh anggaran besar. Mungkin di tahun kedua kepemimpinan bupati-wakil bupati nanti, progres penyelesaian akan mulai terlihat," jelasnya.
Kang Yaya juga menekankan, pentingnya perbaikan sarana pendidikan untuk mendukung peningkatan kualitas belajar. Selain itu, ia menyoroti dampaknya terhadap peningkatan angka Rata Lama Sekolah (RLS) di Kuningan yang saat ini baru berada di angka 7,8 persen.
"Kalau bangunan sekolah sudah bagus dan nyaman, kegiatan pembelajaran akan lebih optimal. Harapannya, ini juga akan meningkatkan angka RLS kita. Apalagi bupati terpilih adalah mantan Kepala Dinas Pendidikan, jadi saya optimis beliau paham betul bagaimana menyelesaikan persoalan ini," tandasnya.
Di akhir pernyataan, Kang Yaya menegaskan bahwa kondisi 80 persen bangunan sekolah yang memprihatinkan ini harus menjadi perhatian serius semua pihak. Tanpa adanya langkah konkret dan sinergitas, kualitas pendidikan di Kuningan akan sulit berkembang.
"Ini penting. Jika kita ingin pendidikan di Kuningan maju, perbaikan infrastruktur sekolah harus menjadi prioritas utama. Kita tidak bisa berdiam diri melihat kondisi ini terus berlarut-larut," pungkasnya.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait