Selanjutnya di Desa Karangkancana, Kecamatan Karangkancana terjadi longsor bangunan TPT halaman rumah milik Sopyan (55), menimbun aliran Sungai Cipalipir. Longsor susulan mengancam teras rumah bagian depan.
"Ada juga di Desa Kaduagung, Kecamatan Karangkancana. Longsornya tebing halaman rumah milik Bapak Samad (42) dengan potensi kerusakan pada teras rumah. Tebing jalan poros desa longsor sehingga mengancam akses jalan desa," jelasnya.
Titik lain yakni di Kelurahan Cijoho, Kuningan. Ambruknya atap kamar rumah milik Yaya (48) akibat hujan dan kondisi bangunan yang sudah lapuk, setelah terdampak gempa Juli 2024.
"Atap kamar seluas 4x4 meter rusak. Pemilik rumah telah mengungsi sementara ke rumah saudaranya. BPBD bersama aparat desa memberikan bantuan logistik dan melakukan koordinasi untuk perbaikan," terangnya.
Tak hanya itu, Ia menyebut, peristiwa longsor terjadi pula di Perum KORPRI, Kelurahan Cigintung, Kuningan.
"Longsornya TPT jalan lingkungan sepanjang 20 meter membuat akses jalan tidak dapat dilalui kendaraan roda empat. BPBD menurunkan tim untuk assessment dan bantuan logistik," katanya.
Pihaknya akan terus memantau kondisi lapangan, dan memberikan bantuan terbaik untuk masyarakat yang terdampak.
"Tim kami bersama aparat terkait dan warga setempat, melakukan penanganan darurat guna meminimalkan dampak lanjutan. BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama saat terjadi hujan deras yang berpotensi memicu bencana alam di wilayah rawan longsor dan banjir," pungkasnya.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait