KUNINGAN,iNewsKuningan.id - Bawaslu Kabupaten Kuningan, Jabar, melakukan pemetaan potensi TPS rawan untuk mengantisipasi berbagai hambatan dalam Pemilihan Serentak 2024. Kegiatan ini berlangsung selama lima hari dengan menyasar 376 kelurahan/desa di Kuningan, berdasarkan delapan variabel dan 26 indikator.
Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu Kuningan, Agus Khobir Permana menjelaskan, hasil pemetaan menunjukkan lima indikator kerawanan yang paling sering terjadi. Tiga indikator yang cukup banyak terjadi, 14 indikator yang jarang terjadi, serta empat indikator yang tidak ditemukan di wilayah Kuningan.
"Adapun lima indikator kerawanan yang paling sering ditemukan, yakni sebanyak 864 TPS terdapat pemilih disabilitas terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Kemudian 743 TPS terdapat pemilih dalam DPT yang tidak memenuhi syarat (TMS), 246 TPS terdapat pemilih pindahan (DPTb), 220 TPS terdapat penyelenggara pemilu yang bertugas di luar domisili TPS tempat mereka terdaftar, dan 124 TPS terdapat potensi pemilih yang memenuhi syarat, namun tidak terdaftar di DPT (potensi DPK)," bebernya.
Lebih lanjut, Ia menyebutkan tiga indikator kerawanan yang cukup banyak terjadi. Yakni meliputi 42 TPS terkendala jaringan internet, 22 TPS berada dekat lembaga pendidikan, yang siswanya berpotensi memiliki hak pilih. Lalu 18 TPS memiliki riwayat kekurangan, kelebihan, atau ketiadaan logistik pemilu.
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait