"Sekitar siang hari, pekerjaan dihentikan, dan api ditinggalkan begitu saja. Namun, api kemudian merambat ke tumpukan kayu bekas sekolah dan baru diketahui membesar menjelang malam," ungkapnya.
Seorang warga, kata Andri, melaporkan kejadian ini ke call center UPT Damkar Kuningan karena khawatir api akan merembet ke bangunan lain. Bersama perangkat desa dan warga, tim pemadam bekerja cepat untuk memastikan api tidak menyebar lebih jauh.
Pihaknya memastikan tidak ada korban jiwa maupun kerugian material akibat kejadian ini, meski sempat menimbulkan kepanikan warga sekitar. Pemadaman dilakukan secara kolaboratif dengan melibatkan Polsek Cigugur, perangkat desa, dan warga setempat.
"Kami mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi kebakaran, khususnya akibat pembakaran sampah yang ditinggalkan tanpa pengawasan. Pastikan juga semua sumber api, listrik, dan gas dikelola dengan aman,”pesan Andri.
UPT Damkar Kuningan juga menyarankan pemerintah desa, untuk menyediakan alat proteksi kebakaran seperti APAR dan tandon air di lingkungan pemukiman sebagai langkah antisipasi awal. Jika terjadi kebakaran, warga diimbau untuk segera melapor ke call center UPT Damkar Satpol PP Kuningan agar penanganan dapat dilakukan dengan cepat.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait