"Kalau pun hasilnya terasa belum optimal, itu hal yang wajar mengingat waktu yang terbatas. Namun, Pak Iip telah menunjukkan upaya maksimal untuk memajukan Kuningan dalam berbagai aspek," kata Yanuar, Jumat (1/11).
Ia juga menyoroti tuduhan yang beredar, bahwa Iip melakukan kesalahan atau bahkan melanggar perundang-undangan. "Ini tuduhan yang menyesatkan publik. Pak Iip sebenarnya hanya meneruskan tugas dengan segala permasalahan yang sudah ada sebelumnya, termasuk gagal bayar, pengangguran tinggi, dan ketidakberesan dalam pengelolaan pasar," jelasnya.
Menurutnya, masalah-masalah yang diwarisi dari pemerintahan sebelumnya itu bukanlah tanggung jawab Iip secara langsung. Ia pun menyayangkan adanya pihak-pihak yang diduga mencoba menjadikan Iip sebagai kambing hitam, atas berbagai kekurangan di Kuningan.
"Jika ada yang mencoba menyudutkan Pak Iip, ini cara yang sangat kotor," ujarnya.
Meski begitu, Yanuar optimistis bahwa masyarakat Kuningan dapat menilai dengan objektif. "Orang baik tetaplah terlihat baik. Orang yang berusaha menjatuhkan orang lain akan sulit meyakinkan masyarakat akan niat baiknya," ungkapnya.
Sebagai penutup, Yanuar menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Iip atas upayanya dalam menata Kuningan, meskipun hanya dalam waktu singkat.
"Pak Iip telah berbuat banyak untuk Kuningan, dan hasil kerjanya akan selalu dikenang oleh masyarakat. Pencopotan mendadak ini justru membuka mata masyarakat Kuningan, untuk lebih memahami ke mana arah dukungan mereka seharusnya diberikan," pungkasnya.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait