Dadi menjelaskan bahwa tujuh PAC yang hadir berasal dari Kuningan, Sindangagung, Jalaksana, Pasawahan, Cidahu, Karangkancana, dan Luragung. Menurutnya, para ketua PAC ini merasa dijebak karena awalnya mereka hanya diundang untuk kunjungan silaturahmi, namun tiba-tiba ada deklarasi dukungan.
"Ketua PAC dari Cidahu mendeklarasikan dirinya sebagai ketua relawan salah satu calon, dan ini mengejutkan 6 PAC lainnya yang merasa tidak diberi tahu sebelumnya tentang adanya deklarasi tersebut. Mereka merasa terjebak," ungkapnya.
Lebih lanjut, Dadi mengatakan bahwa lima dari enam PAC yang merasa terjebak telah mengklarifikasi, dan meminta maaf kepada Ketua DPC Demokrat Kuningan. Permohonan maaf tersebut disaksikan oleh Ketua Dewan Pertimbangan Partai.
"Mereka telah kembali ke barisan partai, karena merasa bersalah atas insiden tersebut," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Dadi juga menegaskan bahwa struktur PAC di 32 kecamatan di Kabupaten Kuningan tetap solid.
"Para PAC yang tidak hadir dalam deklarasi tersebut juga tidak terima nama mereka dicatut oleh oknum yang mengklaim dukungan dari PAC. Kami akan segera mengumpulkan semua PAC untuk memberikan klarifikasi dan memastikan tidak ada kekisruhan di internal partai," jelasnya.
Pihaknya mengimbau kepada seluruh kader Demokrat, agar tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu yang tidak benar.
"Saya juga mengingatkan kepada pasangan calon lain agar berhati-hati dan tidak dimanfaatkan oleh oknum yang mencoba merekrut dukungan secara tidak sah," pungkasnya.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait