Kepala UPT Damkar Satpol PP Kuningan, Andri Arga Kusumah menyatakan, bahwa laporan kebakaran diterima sekitar pukul 16.10 WIB sore pada Minggu (8/9).
"Kami langsung mengerahkan 6 anggota regu dengan 1 unit kendaraan pemadam ke lokasi. Setibanya di sana, tim kami segera melakukan upaya pemadaman menggunakan air bertekanan tinggi dan alat pemadam manual," ujarnya.
Pemadaman berlangsung selama lebih dari satu jam hingga api benar-benar padam. Menurut keterangan saksi, Warsid (45), seorang warga setempat, kebakaran bermula sekitar pukul 15.30 WIB saat dirinya mendengar suara ledakan.
"Saat saya cek ke luar, saya lihat lahan yang bersebelahan dengan rumah sudah terbakar," katanya.
Bersama warga lainnya, Warsid mencoba memadamkan api dengan alat seadanya, namun kondisi lahan yang kering membuat api cepat menjalar.
Saksi lain, Asep Efendi bin Sarja (55), Ketua RT 10 Desa Sadamantra, juga menyebutkan bahwa suara ledakan berasal dari batang bambu yang terbakar. "Kami panik dan segera melaporkan kejadian ini ke UPT Damkar," ujarnya.
Setelah api berhasil dipadamkan, petugas Damkar bersama warga melakukan pengecekan lanjutan untuk memastikan tidak ada titik api tersisa. Tim Damkar juga memberikan edukasi kepada warga terkait bahaya kebakaran lahan dan pentingnya pencegahan.
"Kami selalu menekankan kepada masyarakat agar tidak sembarangan membakar sampah, terutama di musim kemarau saat kondisi lahan sangat kering," tambah Andri.
Diduga kuat kebakaran ini disebabkan oleh tindakan sengaja. "Kami menduga ada unsur kesengajaan dalam kebakaran ini. Api berasal dari pembakaran sampah yang menjalar ke lahan sekitar. Kami sudah meminta pihak berwenang untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut," tegas Andri.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerugian material yang besar, kebakaran ini sempat menimbulkan kepanikan warga setempat.
"Kebakaran lahan ini sangat berbahaya karena bisa merembet ke pemukiman warga. Kami mendorong adanya patroli rutin di wilayah rawan kebakaran," ungkapnya.
Ia juga mengimbau kepada pemerintah desa dan masyarakat, agar lebih waspada dan melakukan sosialisasi tentang bahaya kebakaran lahan.
"Kami berharap masyarakat segera melaporkan jika ada kejadian serupa agar kami bisa segera bertindak," terangnya.
Menurut laporan, tidak ada korban jiwa atau luka dalam kejadian ini, namun kebakaran menyebabkan kepanikan warga dan gangguan akibat asap tebal. Selain itu, medan lokasi yang berbukit menjadi hambatan tersendiri bagi petugas dalam melakukan pemadaman.
Pihak Damkar berharap, upaya penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran lahan dapat segera dilakukan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait