"Bagi saya, ajakan kepada warga semacam ini sungguh luar biasa, karena kita berdua beda partai. Tapi kemudian saya bisa paham bahwa itulah sosok Acep Purnama yang sangat menghargai persahabatan dan hubungan baik," ungkapnya.
"Dalam moment tertentu dan jika sangat mendesak, kita berdua bisa bertemu di tengah malam untuk membahas soal-soal penting di Kuningan, khususnya penguatan infrastruktur yang memang masih harus diperbaiki di Kuningan," imbuhnya.
Saat menjenguknya di RSPAD Gatot Subroto Jakarta, lanjutnya, kondisinya masih terbaring belum sadar di ruang khusus, dengan sejumlah alat medis yang terpasang di tubuhnya.
"Beliau termasuk tokoh yang rajin silaturahmi, supel, terbuka dan punya semangat kuat untuk menjaga hubungan baik dengan siapapun. Meskipun saya dan Pak Acep Purnama beda partai, namun ketika mendiskusikan pembangunan di Kuningan sekat kepartaian ini tidak lagi penting," bebernya.
Dirinya juga menceritakan, sempat ada urusan dari Mantan Bupati Acep Purnama untuk menemui terkait Pilkada Kuningan.
"Saat masih sehat, beberapa hari sebelum masuk rumah sakit, beliau pernah kirim utusan kepada saya. Utusan ini menyampaikan pesan Pak Acep Purnama agar saya berkenan maju dalam Pilkada Kuningan 2024. Namun karena Acep Purnama masuk rumah sakit hingga wafatnya, saya belum menjawab langsung pertanyaan ini kepada beliau," ujarnya.
Terakhir, Ia menyampaikan belasungkawa mendalam atas wafatnya Mantan Bupati Kuningan H Acep Purnama.
"Saya bersaksi, Acep Purnama orang baik, telah banyak jasa yang ditinggalkan untuk Kuningan. Kita berdoa, semoga Allah limpahkan kedudukan yang mulia kepada almarhum sebagai penghuni syurga. Dan segenap keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, kekuatan lahir batin,* tutupnya.(*)
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait