KUNINGAN,iNewsKuningan.id– Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, terus berupaya mempercepat Perluasan Areal Tanam (PAT) dan Luas Tambah Tanam (LTT) dengan menyalurkan pompa air gratis dari Kementan RI kepada para petani, Sabtu (18/5). Upaya ini dilakukan untuk mencapai target tanam seluas 51.621 hektare sawah pada tahun ini, yang mencakup PAT seluas 8.647 hektare dan LTT bulan Mei 2024 seluas 10 ribu hektare.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kuningan, Dr Wahyu Hidayah dalam keterangan persnya menyatakan, bahwa pihaknya terus mendorong produksi dan produktivitas pertanian.
"Kami melakukan koordinasi dengan TNI/Polri dan penyuluh untuk memberikan edukasi dan sosialisasi terkait LTT dan PAT. Program PAT melalui Pompanisasi telah berjalan di Kabupaten Kuningan. Kami telah menyalurkan bantuan Alsintan berupa pompa air sebanyak 123 unit kepada 123 Poktan di 76 desa dan 22 kecamatan," jelasnya.
Lebih lanjut, Wahyu menyampaikan bahwa pihaknya telah mendampingi Direktur Jenderal Pertanian ke beberapa desa, seperti Desa Kadugede, Sakerta Timur Darma, dan Desa Pasawahan, untuk meninjau areal pengolahan lahan dan tanam padi serta bertatap muka dengan para petani.
"Kunjungan ini dilakukan untuk mempercepat areal tanam dan memastikan program LTT dapat terwujud merata di seluruh Indonesia," tambahnya.
Sementara itu, Pj Bupati Kuningan Dr H Raden Iip Hidayat menuturkan, bahwa Pemkab Kuningan melalui Diskatan terus berupaya meningkatkan indeks pertanaman (IP) dengan melakukan PAT dan LTT.
"Sosialisasi kepada petani terus kami lakukan agar target produksi dan produktivitas pertanian dapat tercapai. Kami juga mendorong percepatan pengolahan lahan dan tanam kembali pada lahan-lahan eksisting PAT dan LTT," ujarnya.
Pj Bupati juga menggarisbawahi pentingnya pengembangan Indeks Pertanaman Padi 400 (IP400), yang memungkinkan petani untuk menanam dan memanen empat kali dalam setahun pada lahan yang sama.
"Kami berharap semangat para stakeholder di bidang pertanian bisa mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Kuningan sesuai arahan Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Presiden Jokowi," katanya.
Selain itu, Ia menekankan bahwa semua lahan, termasuk pematang atau galengan sawah, harus produktif dan dimanfaatkan sebaik mungkin. Petani juga diimbau untuk mencari sumber air di sekitar lahan, seperti waduk, embung, atau sungai.
"Ketika kemarau atau lahan tadah hujan, solusi dapat diatasi dengan pipanisasi, pompanisasi, atau sumur dangkal," pungkasnya.(*)
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait